AKU DAN BINTANG KECILKU
bintang kecil yang bertaburan
dengan sinarnya terangi dan hiasi langit malam
indah...mempesonakan
setiap mata insan...yang memandang
kesana...kelangit malam
tapi kini...kulihat hitam
hanya hitam, pekat, kelam
tiada cahaya yang bersinar bertaburan
menghiasi dan terangi langit malam
dimana kau kini bintang kecilku
kutunggu cahayamu,kudambakan sinarmu
tuk terangi, gelap langit malamku
bertanya batinku...?
sayup...kudengar jawaban
dari bintang kecilku yang menghilang
aku...tertutup awan nan hitam
cahayaku redup...hilang
sinarku yang terang kini sirna
tak mampu lagi tuk hiasi cakrawala
aku...bintang kecil
terlalu kecil dan lemah tuk menghalau awan...
awan hitam yang menutupi
tapi aku ingin...aku ingin tuk kembali
bersinar dan terangi cakrawala jagad raya ini
lirih, sendu, haru...
jawaban dari bintang kecilku
menusuk dadaku...menghujam jantungku
sejenak ku terdiam
sesaat ku terpaku
aku meronta, aku menjerit, aku memaki
berharap awan hitam itu pergi
tak lagi menutupi
namun, sang awan lebih bernyali
ia menantang, ia membangkang
karena ia tahu, aku sendiri
meskipun berjuta caci maki
tapi aku tetap sendiri
kini, aku hanya bisa pasrah
aku hanya mampu berserah
pada Tuhan yang mencipta alam
pada Rabb penguasa kelam, khaliq yang mempunyai malam
ku berdo’a dalam nestapa
berharap Tuhan kan menyapa
membantu hambaNya yang dirundung duka
berharapku didatangkan angin
yang dengan hembusan dan tiupannya
menyapu pongahnya sang awan
menghantam kokohnya kelam
hingga bintang kecilku terlihat lagi...bersinar kembali
hiasi dan terangi...cakrawala...jagad raya
dan tak lagi kelam...tak lagi suram
Padang, 22 juni 2009
Rahmadh hidayat (Al-faruq)
dedicated to :
Bintang kecilku yang harus bertarung dan melawan pongahnya kehidupan jalanan. Tapi yakinlah bintang kecilku, Tuhan kan datangkan angin perubahan. Sehingga kaupun akan mampu tuk bersinar terang.
Untuk adik-adikku yang ada dijalanan. Tetap tabah hadapi cobaan, laksana karang di samudera. dan ku yakin, kalian pasti bisa.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar